Penangkapan keempat tersangka dilakukan pada Kamis dini hari (17/7/2025) sekitar pukul 03.00 WIB oleh tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat,BNNK, dan Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Sumbar. Lokasi penangkapan berada di Jalan Lintas Bukittinggi–Medan, Jorong Padanggadang, Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Petugas menyita sebanyak 100 paket besar ganja kering dengan berat total 1.825,675 gram atau setara lebih dari 1,8 kuintal. Ganja tersebut diangkut menggunakan dua unit kendaraan:
Toyota Kijang RGX warna silver dengan nomor polisi BA 1459 RG
Daihatsu Grand Max warna putih dengan nomor polisi B 9935 PCS
Selain itu, turut diamankan sejumlah telepon genggam milik para tersangka yang diduga digunakan untuk komunikasi dalam operasi pengiriman barang haram tersebut.
Ini Empat tersangka yang diamankan: JM (26), suku Minang, pedagang, warga Bukittinggi
AY (26), suku Minang, pedagang, warga Mandiangin, Bukittinggi
E (27), suku Batak, pedagang, warga Pasar Bawah, Bukittinggi
BF (alias DF) (29), suku Minang, pedagang, warga Tarok Dipo, Bukittinggi
Ketiganya diketahui merupakan alumni dari satu almamater SMA di Bukittinggi. Dugaan sementara, mereka saling merekrut dan membentuk jaringan dalam pengedaran ganja antarprovinsi.
“Ini unik. Mereka satu sekolah, satu angkatan, dan sekarang jadi satu jaringan. Mereka kompak membagi peran dalam pengiriman,” ungkap Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, dalam konferensi pers pada Rabu siang (23/7/2025).
Berawal dari Laporan Masyarakat
Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebut adanya pengiriman ganja dari Mandailing Natal, Sumatera Utara menuju Bukittinggi. Tim kemudian melakukan pengintaian dan penyergapan di jalur strategis lintas provinsi tersebut.
Brigjen Ricky Yanuarfi menegaskan, keberhasilan ini menjadi bukti pentingnya sinergi antarlembaga dan partisipasi publik dalam melawan peredaran narkoba.
“Bayangkan jika 100 kilogram ini beredar. Efeknya luar biasa. Ini bukan hanya soal bisnis ilegal, tapi soal generasi yang dirusak,” tegasnya.
BNNP Sumbar berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan, intelijen, serta kerja sama lintas sektor guna memberantas jaringan narkoba di wilayah Sumatera Barat.
“Kami tidak akan berhenti sampai jaringan ini benar-benar terputus. Operasi ini jadi peringatan keras bagi jaringan lain,” tutup Brigjen Ricky.(th)
No comments:
Post a Comment