Fenomena alam ini menyebabkan dampak yang sangat besar, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur. Bahkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal.
Menurut data BNPB Sumatera Barat, sebanyak 261 orang tewas, 72 hilang, dan 382 orang terluka di Sumbar. Melihat kondisi itu memaksa pemerintah daerah dan mitra kemanusiaan mempercepat upaya evakuasi serta mendistribusikan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak.
Menanggapi situasi darurat tersebut, Lembaga Anti Narkotika (LAN) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui program kemanusian "LAN Peduli" ikut serta menyalurkan bantuan logistik untuk korban bencana hidrometeorologi tersebut, seperti yang salurkan di Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu 24 Desember 2025.
Kata Firman Sikumbang, SE Ketua Lembaga Anti Narkotika Provinsi Sumatera Barat, penyaluran bantuan logistik ke Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan itu bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumbar, yang sengaja kita distribusikan ke lokasi bencana.
Bantuan itu berupa kebutuhan pokok, seperti air mineral, mie instan, makanan ringan dan beras.
"Ya, kita hanya mendistribusikan bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sumbar, agar para pengungsi dapat bertahan dalam kondisi aman, kendati sedang menghadapi bencana." ujarnya.
Firman Sikumbang mengatakan, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan ini telah menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok. Untuk itu LAN Sumatera Barat menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sumbar untuk menyalurkan bantuan. "Kita hanya sebagai penyalur, sedangkan bantuan berasal dari BPBD dan BNPB," katanya.
Firman menjelaskan, di Kecematan Bayang Utara terdapat 6 titik daerah terdampak bencana, salah satunya adalah kenagarian Limau Gadang. Di kenagarian Limau Gadang di huni sebanyak 1420 Jiwa, 243 Jiwa dari jumlah tersebut terdampak bencana tanah longsor. Sebab, sebahagian wilayah di kenagarian Limau Gadang ini terjadi retakan besar membelah permukaan tanah. Mengakibatkan rumah warga berada di ambang runtuh, membuat kawasan ini ditetapkan sebagai zona merah longsor.
Selain itu, di Nagari Pancuang Taba, Banjir bandang merusak rumah-rumah warga, menyeret bangunan oleh arus deras, hingga menyisakan puing-puing. Banyak rumah hancur total dan tak lagi layak untuk ditempati.
"Banjir bukan hanya tentang air meluap, ia menguji kepedulian sebagai sesama di tengah keterbatasan, kita/LAN Sumbar akan tetap berbuat secara nyata," katanya.
Dikatakan Firman, aksi ini lahir dari semangat dan solidaritas para anggota. “Ini benar-benar gerakan sosial. Begitu mendengar bencana, para anggota Lembaga Anti Narkotika (LAN) Provinsi Sumatera Barat langsung bergerak ke lokasi bencana melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan logistik, ujarnya
Sementara itu, Camat Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Darmadi, S.Sos mengatakan, pemerintah daerah akan terus mengawal seluruh tahapan pemulihan, mulai dari evakuasi, pendataan kerusakan, hingga pembangunan hunian permanen.
“Keselamatan masyarakat adalah yang utama bagi kami. Nanti, Pemerintah memastikan setiap warga bisa tinggal di tempat yang aman dan layak, tanpa dihantui risiko bencana lagi,” tutupnya. (Boby)

No comments:
Post a Comment